Lidah "si lemah" yang mematikan

Hari sabtu yang lalu (story of 14 Februari 2009) saya mengikuti ibadah sektor Turen. Kegiatan rutin yang diadakan oleh pengurus PKMST yaitu singkatan dari Persekutuan Keluarga Mahasiswa Siswa Toraja di Salatiga. Wadah kerukunan warga Toraja yang merantau di kota Salatiga ini adalah tempat saya belajar banyak untuk menjadi seperti sekarang ini. Kembali ke ibadah tadi....

Topik yang saya renungkan bersama denga teman-teman PKMST adalah mengenai Mulut atau Lidah. Ayat pembacaannya sih saya lupa, abis waktu itu tidak pegang alkitab. :) Tapi walaupun konsentrasi agak terpecah karena "Kampanye Damai-ku" belum juga ke-index ma om gugel, sayup-sayup terdengar renungan yang disampaikan mengenai topik ini.

Yakobus 3 : 5
Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.

Itu sih ayat lain, tapi masih sedikit kenalah. Harap maklum.

Singkatnya, poin penting dari renungan yang saya dengarkan adalah bahwa kita jangan memandang remeh "penggunaan" dari sesuatu yang bernama lidah ini. Bulan ini masih dipenuhi dengan gelombang-gelombang cinta Valentine's Day yang seolah menyetrum dan memaksa setiap insan untuk berlomba-lomba mengungkapkan rasa cinta kepada orang yang dicintainya. Dengan mudahnya kata cinta itu terlontar dari mulut dengan bantuan lidah. Mulut yang entah telah berapa kali mengatakan sesuatu yang jelek atau buruk tentang orang lain, mulut yang entah telah berapa kali menyakiti hati orang lain. Dan sekarang mengungkapkan banyak hal tentang "CINTA"

Surat Yakobus kepada kedua belas suku Israel ini, mengingatkan kepada kita semua, bahwa lidah disamping bisa memberikan kebahagiaan oleh karena ucapan cinta (banyak orang menganggap bahwa cewek paling senang dirayu dengan kata-kata gombal yang belum tentu benar. :P ), namun disamping itu cinta juga bisa menimbulkan kekecewaan, permusuhan, dan bahkan bisa membunuh. Lihat begitu banyak contoh pertikaian yang terjadi di negara ini hanya karena fitnah semata, hanya karena gosip dan omongan-omongan miring tentang sesama. Karena itu berhati-hatilah dalam mengeluarkan pernyataan, biarlah apa yang kita ucapkan itu dapat menjadi berkat bagi orang yang mendengarkannya. Mengekang lidah dan menjaga hati akan membawa kita pada kedamaian dengan sesama.

Mumpung Kampanye Pemilu 2009 sudah mulai berlangsung dengan sengit. Dimana bumbu-bumbu pertikaian mulai mewarnai persaingan untuk menjadi yang terbaik, maka ingatkanlah kepada para calon wakil rakyat untuk berhati-hati dalam memberikan janji di Kampanye Damai Pemilu 2009. Lidah anda bisa membunuh kami jika semua yang diucapkan itu adalah tipuan semata.

Tuhan Memberkati mulut ini dan pikiran buntu ini, yang mulai bingung mau nulis apa lagi. :)




Read Another Posts