Jeritan Seorang Mahasiswa Di Rantau ...

Busby SEO Test ContestantBagi sebagian orang, menjadi seorang mahasiswa kok sepertinya sangat menyenangkan. Mendapat status sebagai "kaum intelek" yang "terpelajar" dan menjadi cikal bakal penerus perjuangan orang-orang tua. Menjadi tumpuan harapan dan cita-cita dari orang-orang yang berada dibalik "kesuksesan" menjadi seorang mahasiswa. Bahkan menjadi "Bakal calon" kambing hitam kesulitan perekonomian orang tua karena biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Benar-benar investasi yang berani.

"Maleko massikola tu so' anu! Mu mendadi tau!"
Loh memangnya orang tidak tidak sekolah bukan manusia? Aneh..... Menjadi seorang mahasiswa tidaklah segampang dan senyaman yang dipikirkan semua orang (khususnya yang tidak pernah menginjak bangku kuliah). Ketika menjadi mahasiswa, seorang manusia secara tidak langsung akan menghadapi suatu keadaan dimana tuntutan dan harapan dari semua orang diletakkan diatas pundaknya. Istilah yang kasar adalah ada "SALIB" yang diikatkan dibahu seorang mahasiswa yang dilakukan oleh orang tua.

Orang lain dengan mudahnya menyalahkan seorang mahasiswa ketika ia tidak mampu menyelesaikan kuliahnya dengan tepat waktu dengan berbagai alasan. (Diterima maupun tidak). Orang lain tidak mau tahu dengan keadaan yang yang dialami dan bagaimana seorang mahasiswa harus bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan tersebut dan belajar untuk berkomitmen dengan hal tersebut. Orang lain tidak mau tahu bagaimana seorang mahasiswa harus berjuang menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dimana ia harus hidup selama kurang lebih 4 sampai ...... tahun. Orang lain tidak tahu bagaimana sulitnya menolak bergaul dan bergabung dengan teman-teman dan menjauhkan diri dari "godaan duniawi" aga tidak di cap "BENCONG".

Semua dengan gampangnya menyalahkan mahasiswa ketika ia terjerumus kedalam Narkoba, Seks bebas, Judi , Alkohol dan lain sebagainya tanpa menyadari bahwa ketika mahasiswa mengalami beban yang teramat berat dalam dirinya, ketika permasalahan mulai datang menerpanya, ia tidak tahu lagi harus berlari kemana.
Semua terjadi dengan sendirinya tanpa disadari.

Ketika uang bulanan habis, rokok teman pun habis, "botol" kering, dan pinjaman mulai melonjak. Kemana kami harus meminta?



Read Another Posts